Sabtu, 21 April 2012

MANUSIA DAN KEADILAN




A.   PENGERTIAN KEADAILAN
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrim yang terlalu banyak dan terlalunsedikait.
Keadilan oleh plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adila adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
Menurut pendapat Socrates yang memproyeksikan keadilan pada pemerintahan menurut Socrates, keadilan tercipta bila mana warga negara suadah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnyadengan baik.
Kong Hu Cu berpendapat lain : keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, biala ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibnnya.

B.   KEADILAN SOSIAL
Berbicara keadilan, Anda tentu ingat akan dasar negara kita ialah pancasila. Sila kelima Pancasila, berbunyi : “keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.”
Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila “keeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia” menulis sebagai berikut “keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.”
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1)         Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2)        Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3)        Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4)        Sikap suka bekerja keras
5)        Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kamajuan dan kesejahtraan bersama

C.   BERBAGAI MACAM KEADILAN
A)   Keadilan legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang mejalankan pekerjaan menurut sifat dasar yang paling cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutkan keadilan legal.

B)   Keadialn distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bila mana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally).

C)   Keadilan komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahtraan umum.

D.   KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedangkan kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.




E.   KECURANGAN
Kecuranagan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Curang dan kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau orang itu memang hatinya sudah berniat curang dengan maksud untuk memperoleh keuntungan tanpa bertenaga atau berusaha.

F.    PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi ledekan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Tingkah laku perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
a)    Manusia menurut sifat dasarnya adalah mahluk moral
b)    Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dapatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.

G.   PEMBALASAN
Pembalasan ialah suatu reaksi atau perbuatan orang lain. Reaksi itu bisa berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Dalam Al Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan. Bagi yang bertqwa kepada Tuhan diberikan pembalasan dan bagi yang mengingkari perintah Tuhanpun diberikan pembalasan dan pembalsan yang diberikanpun pembalasan yang seimbang, yaitu siksaan dineraka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar