Senin, 06 Mei 2013

PENGERTIAN KOMUNIKASI KELOMPOK


Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.
Tahap-tahap Pembentukan Kelompok
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.

Tahap 1 - Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.

Tahap 2 - Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini.

Tahap 3 - Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.

Tahap 4 - Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.

Tahap 5 - Adjourning dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.

KEKUATAN TEAM WORK
1. Pahami timnya
Anda tidak bisa membangun tim atau organisasi pemenang jika tidak tahu visi, tujuan, nilai dan kebiasaan, atau sejarahnya. Jika anda tidak tahu ke mana tim akan pergi – dan mengapa tim itu berusaha ada di sana – anda tidak bisa membawanya menuju puncak kemampuan mereka. Hanya dengan demikianlah anda bisa membawanya ke suatu tempat.
2. Pahami kondisinya
Sekalipun impian atau tujuan sebuah organisasi bisa saja selalu sama, kondisi yang mereka hadapi akan terus berubah. Para pembangun tim yang baik mengetahui posisi sebuah tim dan apa yang dituntut dalam kondisi itu. Misalnya saja, ketika sebuah tim baru saja dibentuk, prioritas terbesarnya sering kali adalah mengumpulkan orang-orang baik. Namun ketika timnya semakin dewasa dan kemampuannya meningkat, penyempurnaan menjadi penting. Pada saat itu, seorang pemimpin harus lebih banyak meluangkan waktu menyesuaikan seseorang dengan tempat khususnya.

3. Pahami pemainnya
Sepertinya hal ini sudah jelas, namun anda harus memahami orang yang ingin anda tugaskan pada tempat yang tepat. Para pemimpin cenderung ingin menjadikan orang lain seperti dirinya, yang melakukan pekerjaan mereka dengan keahlian dan metode pemecahan masalah yang sama. Namun membangun sebuah tim tidak sama dengan bekerja di lini perakitan.
Ketika anda berusaha membangun sebuah tim, evaluasilah pengalaman, keahlian, tempramen, sikap, hasrat, kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, disiplin, kekuatan emosional, dan kemampuan setiap orang. Hanya dengan demikianlah anda siap membantu anggota tim anda menemukan tempat yang tepat.

DI MANAKAH TEMPAT TERBAIK SAYA ?
Bagaimana saya menemukan tempat yang tepat untuk saya ? Jika itu masalahnya, ikutilah panduan berikut ini :
Milikilah rasa aman
Semua kemampuan anda tidak ada gunanya jika anda merasa tidak aman. Jika anda membiarkan rasa tidak aman menguasai, anda akan menjadi tidak fleksibel dan enggan berubah. Agar bertumbuh, anda harus bersedia berubah.
Pahami diri anda sendiri
Anda tidak akan bisa menemukan tempat untuk diri anda sendiri jika tidak mengetahui kekuatan dan kelemahan anda. Luangkan waktu untuk benar-benar memikirkan dan menganalisa bakat-bakat anda. Mintalah masukan dari orang lain. Lakukan apa pun untuk lebih memahami diri anda.
Percayai pemimpin anda
Pemimpin yang baik akan membantu anda bergerak menuju arah yang benar. Jika anda tidak bisa mempercayai pemimpin anda, mintalah bantuan mentor lain atau pindahlah ke tim lain.
Lihat kondisinya secara menyeluruh
Tempat anda di dalam sebuah tim hanya bisa dikatakan tepat jika sesuai dengan kondisinya secara menyeluruh. Jika anda ingin menemukan tempat yang paling tepat hanya untuk keuntungan pribadi, kemungkinan besar anda tidak akan memperoleh hal yang anda idam-idamkan.
Andalkan pengalaman anda
Ketika harus mengambil keputusan, satu-satunya cara untuk mengetahui apakah anda telah menemukan tempat yang tepat adalah dengan melakukan hal yang sepertinya benar dan belajar dari kegagalan serta kesuksesan anda. Ketika anda menemukan tempat yang tepat, hati anda akan bernyanyi, “Tidak ada tempat seperti ini di mana pun, betapapun miripnya itu, jadi pasti inilah tempatnya!”

Implikasi manajerial kepemimpinan dalam organisasi.

Teori Managerial Grid

Teori dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teorimanagerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :


Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.

Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.

Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.
Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.

Implikasi Terhadap Sistem Komunikasi Organisasi

Dalam teori manajerial grid terdapat dua orientasi yang dijadikan ukuran yaitu berfokus pada manusia dan pada tugas. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya hubungan antar individu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada bawahan. Sebagai seorang pemimpin, bertugas memberikan arahan serta bimbingan terhadap bawahannya, sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Implikasi teori ini terhadap system komunikasi organisasi adalah bahwa teori ini memandang pentingnya komunikasi dalam menjalankan kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para pemimpin. Adanya orientasi terhadap dua aspek tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam organisasi harus memperhatikan hubungan antar individu satu dengan lainnya sebagai motivasi dalam mengerjakan tugas. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu terjun diberbagai kalangan baik itu dengan para pimpinan lainnya, maupun dengan bawahan sebagai asset berharga organisasi. Semua ini terjalin apbila pemimpin tersebut memiliki pendekatan perilaku yang baik. Hal ini membutuhkan komunikasi yang efektif.

Menurut Blake dan Mouton, gaya kepemimpinan team merupakan gaya kepemimpinan yang paling disukai. Kepemimpinan gaya ini berdasarkan integrasi dari dua kepentingan yaitu pekerjaan dan manusia. Pada umumnya, kepemimpinan gaya team berasumsi bahwa orang akan menghasilkan sesuatu apabila mereka memperoleh kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang berarti. Selain itu, dalam kepemimpinan gaya team terdapat kesepkatan untuk melibatkan anggota organisasi dalam pengambilan keputusan dengan maksud mempergunakan kemampuan mereka untuk memperoleh hasil yang terbaik yang mungkin dapat dicapai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar